Akhirnya Dapat Bonus, Ikan Patin 3,6 kilogram Mancing Liar Danau Sunter Jakarta

Spot Mancing Favorit Danau Sunter
Sore itu saya pulang kerja, saya langsung menuju Danau Sunter, kebetulan tempat kerja ga jauh dari danau. Saya memang sudah mempersiapkan joran,dan membawa joran ketempat kerja. Jadi bel pulang langsung cus ke danau, untuk umpan kali ini saya memakai umpan cacing, pelet, dan roti tawar. Denger-denger sih Ikan Patin lagi main, kemarin naik 3 ekor, denger info itu saya jadi penasaran, sengaja saya bawa 3 set joran, agar bisa mencoba beberapa trik.

10 menit kemudian saya sampai di danau, saya langsung mensetting ketiga joran, yang satu saya kasih umpan roti tawar plus essen durian, dengan teknik mancing glosor, kail 3 buah, timah dibawah, langsung saya lempar jauh ketengah. Yang joran kedua sistemnya sama, teknik glosor juga, tapi dengan umpan cacing. Joran terakhir saya setting dengan pelampung, dengan kail 2 buah dengan umpan cacing dan pelet. Joran 1 dan 2 saya tegger, yang satunya saya pegang mancing mujaer, syukur-syukur disamber bawal, kalo ga ikan mas.

Ikan Slayer Junior
Ikan mujaer kecil mulai mengganggu, memakan umpan pelet, tak lama kemudian pelampung ndelep guys, saya hentakkan dan ternyata mujaer 2 jari yang nyangkut. Terpaksa ikan saya rilis, kembali ke habitat. Mancing lagi guys, eh ndelep lagi pelampungnya, gentak lagi dan hasilnya ikan slayer alias mujaer merah predator ukuran 4 jari, lumayan lah penglaris, masukin korang dah. Lagi asyik masang pelet, joran tegger dengan umpan cacing bergoyang, langung tak berlama-lama saya gentak, namun saat saya gulung ikannya ga ada, moncel guys,,, sedih deh....


Ikan Mujaer Jenis Slayer
Pasang umpan cacing lagi, dan lempar ketitik yang sama, berharap ikan yang tadi kembali keposisi. Saya main pelampung lagi, dan ga lama pelampung ndelep lagi dan lagi guys, tarik moncel, lempar lagi tarik lagi dan strike,,,,, yes ikan mujaer slayer 5 jari, mantap....!!!! Jangan beri ampun, pasang umpan lagi dan lempar lagi hingga lelah sendiri, akhirnya ikan mulai berhenti makan, karena waktu makan ikan mujaer telah habis dan saya memilih untuk menunggu dengan menaruh ketiga joran.





Ini Ikan Target, Ikan Patin 
Sembari nunggu ada sambaran ikan, saya ngopi dulu lah, ditemani tahu bulat dan roti bakar. Pukul 17:35 matahari mulai terbenam disebelah barat, cahaya nya perlahan mulai hilang, telihat joran dengan umpan roti tawar sedikit bergoyang diujung joran. Terus saja saya perhatikan, berharap dapat sambaran Ikan Patin Jumbo, sambil berkhayal. Eh ternyata tak lama kemudian joran melengkung guys, langsung saja saya hentakkan, betul sekali guys, ikan monster menyambar, rasa girang plus khawatir ikan moncel, perlahan saya fight dengan ikan, senar ga boleh kendor, saya pompa joran dengan hati-hati, sesekali ikan brontak dan terdengar bunyi krikkkkkkk drag reel berbunyi nyaring. Gemeteran guys, perlahan tapi pasti akhirnya ikan berhasil diamankan, mantapppp patin guys....



Setelah sekian lama mancing di Danau Sunter, akhirnya dapat bonus juga, ya walaupun ukurannya masih sedang, tapi uda lumayan banget. Ini rekor baru yang saya capai saat mancing di danau sunter. Setelah sesi potho-photo kelar, saya berkemas-kemas untuk pulang. Mau pamer sama rekan-rekan yang dirumah,hahahahahahahahaha

Gimana guys, tertarik ga mancing di Danau Sunter, jika anda punya hobbi mancing, terus anda berdomisili didekat Danau Sunter, silahkan coba spot mancing di danau ini, mantap pokoknya. Mujaernya banyak, biasanya mancing mujaer pakai lumut, ikan lele juga banyak, bawal, emas, nila, dan ikan lainnya banyak banget. Dan tentunya jekpot alias bonusnya adalah babon patin. Ada yang 15 kilogram loh, bahkan bisa lebih besar. Rekor yang saya tahu, pernah naik dengan berat 13 kilogram, terus  8 kilogram, dan dibawahnya banyak.


Demikian kisah saya mancing di Danau Sunter Jakarta. Semoga cerita saya bermanfaat bagi anda, jangan lupa bagikan artikel ini sertakan kritik dan saran agar blog ini lebih baik lag, lagi, dan lagi.

Mancing di Prahu, Pantai Caringin Pandeglang

Mancing di Pantai Caringin Pandeglang




Sore Pukul 18:00 wib ,kami 5 orang berangkat dari Jakarta menuju Pandeglang, kami mengendarai mobil luxio. Rencana kami mau mancing di Pulau Tunda. Kondisi jalan ramai lancar, biasalah week end pasti padet kek gini. Sebelum masuk tol kami mampir dulu ke super market, belanja makanan ringan lah sama minuman, lumayan jauh soalnya, jadi persiapan buat di mobil. Setelah semua beres kami kembali pacu kendaraan menuju rumah tukang prahu.

4 jam kemudian kami sampai dirumah kang prahu, dan disuruh masuk ke rumah kang prahu. Kang prahu memohon maaf, kalau prahu yang kami pesan sudah penuh alias tidak ada prahu lagi, padahal kami udah DP jauh-jauh hari loh. Kang prahu menjelaskan bla bla bla…. Hingga terjadi ketegangan diantara kami, kami kecewa, sangat kecewa karena kang prahu tidak menghargai kepercayaan kami. Akhirnya kami menerima hal tersebut, dan berhubung kami sudah jauh-jauh kesini, kami memutuskan untuk ke Pantai Caringin, menurut informasi dipantai tersebut ada prahu nelayan yang siap mengantarkan kita mancing ke tengah. Tanpa buang-buang waktu kami menuju ke pantai tersebut. Sampailah kami dipantai tersebut pukul 02:00 pagi.


Teman kami 2 orang turun untuk mencari nelayan, kami pun tidur,hahahahaha maklum lah memanfaatkan kesempatan. Rupanya prahunya adanya pagi hampir siang jam 7 baru berangkat, wah kacau nih, biasanya kalau dilaut jakarta jam 6 pagi tuh uda mancing, ini jam 7 baru jalan. Tapi ga apalah daripada balik jakarta kan sayang banget. Kami pun tidur sampe jam 5:30, bangun terus merapat kewarung, sholat subuh, terus pesen kopi sembari nunggu gorengan mateng. Sambil nanya-nanya dimana beli udang hidup. Setelah kami dapat informasi dimana beli udang hidupnya, kami meminta anak muda,anaknya yang punya warung untuk mengantarkan beli udang. Sambil menunggu beli udang kami sarapan bergantian, nelayan pun telah mempersiapkan prahunya.



Teman kami udah datang, nelayan pun sudah siap, perbekalan juga sudah siap, kami pun berangkat mancing dengan prahu yang menurut saya kecil. Kami ragu, apakah ini akan ketengah ? Salah satu teman kami pun nanya, dimana spot mancing nya , tenyata spot mancing nya ga terlalu jauh dari bibir pantai. Ya sekitar 3-5 km dari pinggir. Kami pun lega, ternyata deket, kalo jauh sampai ketengah kami khawatir akan oleng terhantem ombak.


Juragan Empang Main ke Laut

Sampailah kami di Spot pertama, kami turunkan joran kami masing-masing. Sambaran pertama diperoleh, ikan kerapuh 3 jarian, selanjutnya disusul lagi sambaran demi sambaran, kali ini ikan tompel ukuran 5 jari. Setelah ini sambaran terus menyerbu banyak yang naik, banyak juga yang moncel, tapi ikan yang kami dapet, kecil ukurannya, 5 jarian kebawah. Memang sih strike terus tapi belum dapet yang babon nih. Kami meminta nelayan untuk pindah spot. Setelah pindah kami turunkan lagi joran, masih sama ikan yang menyambar masih ikan 5 jarian. Tak lama kemudian nelayan sepertinya mendapat sambaran ikan besar, dimainkannya perlahan demi perlahan, dan akhitrnya ikan berhasil diamankan, ikan alu-alu atau barracuda panjang sekitar 60 cm. 
Sibuk Strike Ikan

Hari semakin siang, cuaca sangat terik, memaksa kami harus bersembunyi dibawah terpal biru khas prahu nelayan. Setelah pukul 11 siang sambaran ikan mulai berkurang, kami pun memutuskan untuk istirahat sejenak, makan siang sama ngopi-ngopi dulu lah. Yang pengen tidur ya tidur dulu biar ngantuknya ilang. Sejam kemudian salah satu joran disambar ikan, saya yang dekat langsung mengambil joran tersebut, dan dengan yakin saya gulung senarnya. Wuih ikanya gede nih, nglawan soalnya, bahkan drag reel sampai bunyi ring alias ngekrik. Saat nya fight dengan ikan, pompa terus, sampai ikan lemes, dan naiklah ikan ke prahu, ternyata ikan kue dengan ukuran sedang,lumayan buat lauk makan malam.
Setelah sambaran ikan kue, tidak ada sambaran lagi, akhirnya kami pindah spot, agak geser lagi ke samping pulau kecil. Disini kami langsung dapat sambaran ikan kerapuh, sambaran demi sambaran terus menyusul membuat joran kami sibuk masing-masing, satu persatu ikan kerapuh dan ikan karang lainnya naik ke prahu. Sampai akhirnya umpan kita tinggal sedikit lagi, nelayan pun menyuruh kami agar memakai umpan udang kupas dan di potong agar hemat umpan. Betul saja walaupun pakai udang kupas ikan masih galak, lempar langsung dapet, bahkan saya sering double strike. Mantap sekali spot ini, pesta strike guys.

Tepat pukul 15:30 kami kehabisan umpan, kami kembali ke tepi. Tak lama kemudian, sampailah kami ditepi dan membayar kang prahu alias nelayan sebanyak 500 ribu. Murah banget menurut kami, seharian cuman 500 ribu. Kami pun kmbali kewarung untuk makan, mandi, ganti baju, dan bersiap-siap kembali ke jakarta. Ikan yang kami dapat kisaran 15 kg, memang sih ga banyak, tapi karna didominasi oleh ikan kecil 5 jarian kebawah, kami capek strikenya. Setelah semua beres, kami pulang ke jakarta dengan senang dan lelah.


Tamat

Mancing Ikan di Sekitar Pulau Damar Kep Seribu Jakarta

Pagi sekitar pukul 02:00 wib kami berkumpul di demaga penyeberangan dekat pabrik bogasari tanjung priok. Kami mempersiapkan diri untuk mancing ketengah disekitar Pulau Damar. Setelah semua berkumpul kami menunggu nelayan atau nahkoda prahu siap-siap terlebih dulu, kami nunggu sambil ngopi-ngopi lah sembari menikmati dinginnya udara Jakarta di pagi hari. Ya hanya dini hari jakarta terasa dingin, ya meskipun dinginnya ga kaya di puncak, tapi lumayan lah.

Perbekalan sudah siap, umpan sudah siap, kami berangkat tepat pukul 03:00 wib. Kami membawa umpan udang hidup, nanti ditambah beli ikan dibagan, perjalanan dari dermaga ke spot Pulau Damar ditempuh sekitar 2,5 jam. Jadi kami tidur lagi biar ga bete di prahunya. Sampailah kami di bagan apung, tapi sayang sekali umpan ikan selarnya kosong, mau ga mau kami hanya bermodalkan udang hidup, ya udah lah tak apa, kami melanjutkan perjalanan lagi menuju spot.


Satu jam kemudian kami sampai di Spot, semua bangun dan sibuk dengan joran masing-masing, kami mancing dengan teknik mancing dasaran dengan posisi timah dibawah. Kail yang kami gunakan hanya satu. Semua joran sudah masuk ke dalam air, kami menunggu sambaran ikan, sambil memainkan umpan naik turun. Akhirnya sambaran pertama di rasakan oleh kang prahu, berhubung ikannya uda kenal sama kang prahunya jadi langsung makan umpan dari joran kang prahu,hahahahahaha. Tak lama kemudian sabaran demi sambaran menyerbu joran kami, kami bergantian mengamankan ikan, ikan jenaha atau tompel, ikan kue, ikan kerapuh, ikan kuro dan ikan laut lainnya bergantian mengisi box ikan kami. Perlahan tapi pasti kami pesta strike, strike dan strike......!!!!

Strike Mantap Ini Ikan
Tak terasa jam menunjukkan puku 08:00 wib, 2 jam sudah kita pesta strike, ikan pun sudah terkumpul lumayan di box ikan. Ikan masih galak, namu ombak mulai terasa menggoncankan prahu kami, entah ini musim apa ko ombak sudah mulai padahal masih pagi, dan teman kami pun merasa mual,haha dan betul saja tak lama kemudian dia jekpot (mabok laut) ,hahahahahahahahahaha
maklumlah pemancing pemula jadi ya wajar jika mabok saat naik prahu pertama kali, kaget kalik ga pernah diguncang-guncang, dan mau ga mau dia udahan mancingnya, rebahan dulu sampai mualnya ilang.

Pukul 09:30 wib strike mulai jarang, ya 10 menit sekali baru ada yng disambar bergantian, dan nelayan memutuskan untuk pindah tempat, geser mendekati pulau damar. Begitu sampai di spot baru langsung kami mancing lagi, agak lama meunggu ikan menyambar, teman kami yang satunya ikut mabok juga,haha mual bos. Namun dia cukup kuat, setelah jekpot dia mancing lagi, ga tiduran kaya yang satunya. Akhirnya sambaran demi sambaran mulai menyerbu, nampak puas sekali kami mengamankan ikan, walaupun mayoritas hanya 5 jarian. Tak apalah yang penting jika diotal beratnya puluhan kilogram.

Semakin siang, ombak semakin besar, umpan kami juga semakin menipis, saya akhirnya ikut jekpot juga sekali, wkwkwkwkwkwk
Ternyata pait banget yah mabok laut itu, pengalaman yang bagus buat diceritain nih, mancing petama kali di prahu, mabok laut,jahahahahaha. Bisa diceritain ke anak cucu kelak. Habis jekpot saya masih mancing sampai pukul 12:00 wib. Jam 12 break sejenak untuk makan siang dan ngopi-ngopi. Tapi kasian yang mabok lautnya parah, ga bisa makan, bau makanan ajha mual katanya, untung saya mabok dikit, masih doyan makan sama ngopi.

Ikan kecil-kecilnya
Pukul 13:00 wib kami memulai mancing lagi, baru di lempar langsung disambar, joran langsung melengkung dan sepertinya ikan gede nih. Betul saja ikan kue dengan berat 2 kg berhasil di amankan. 30 menit kemudian ombak mulai menggila, prahu terombang ambing, sebagian air ada yang masuk ke prahu. Kang prahu memberi isyarat bahwa kita harus segera menepi demi keamanan. Kami pun mengikuti saran kang prahu karena mereka leih paham keadaan. Kami mencoba bergeser agak ketepi mencari yan agak tenang. Dan ternyata tidak ada yang tenang, semua sama ombaknya gede. Akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke dermaga demi keselamatan, toh kami uda puas mengangkat ikan. Bahkan kami termasuk lagi hoki, cuman mancing sebentar kami dapat ikan 30  kg.


Inilah Penampakan Ikan yang kami dapat

Setelah sampai didermaga kami melunasi pembayaran prahu, total pembayaran prahu 600 ribu, Umpan 300 ribu, rokok 50 ribu. Total 950 ribu. Kapasitas maks 6 orang, plus kang prahu 2 orang, jadi 1 prahu 8 orang. Turun dari prahu kami membagi ikan dan ngopi-ngopi lagi di warung. Setelah semua beres, kami pulang kerumah masing-masing mengolah ikan dan menyantapnya bersama keluarga atau orang terdekat. Selamat makan.....

Tamat

Mancing Ikan Teknik Ngoyor Pulau Rambut Kepulauan Seribu

Mancing Di Pulau Rambut

Ikan Karang Pulau Rambut


Pulau Rambut adalah pulau yang berada di Kepulauan Seribu, posisi pulaunya disamping Pulau Untung Jawa. Untuk sampai sana kita menyebrang dari Tanjung Pasir ( terdekat ), namun bisa juga dari tempat lain seperti muara angke, muara baru, dsb. Namun pada umumnya untuk mencapai sana, kita naik prahu umum dari Tanjung Pasir menuju Pulau Untung Jawa dengan tarif 50 ribu pp, kemudian naik prahu kecil menuju Pulau Rambut dengan tarif 20 ribu pp.
Pulau Rambut adalah pulau konservasi alias suaka margasatwa, jadi pulau ini dibiarkan tanpa penghuni untuk melestarikan ekosistem yang ada. Tak heran jika di Pulau ini banyak sekali burung-burung langka, banyak juga biawak dengan ukuran besar, Ular, dan hewan lainnya.

Dermaga Tanjung Pasir

Kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya mancing di Pulau Rambut. Kami berangkat dari Jakarta mengendarai mobil menuju Tanjung Pasir, kemudian kami naik prahu umum menuju Pulau Untung Jawa. Perjalanan di prahu sekitar 40 menit, kemudian kami turun di dermaga utama dan berjalan ke arah kiri untuk naik prahu lagi menuju Pulau Rambut.

Prahu dari Pulau Untung Jawa ke Pulau Rambut
Sesampainya di Pulau Rambut kami ga buang-buang waktu, langsung saja kami keluarkan amunisi, kami mancing dengan sistem ngoyor, ngoyor itu adalah teknik mancing dengan cara nyebur kedalam air, dengan kedalaman air maksimal sedada, jangan lebih dari itu, bisa bahaya kalau ada ombak yang besar. Pertama saya mancing dengan tegek, karena tegek saya sudah ready tinggal lempar strike. Saya menggunakan umpan udang kupas potong dengan menggunakan kail kecil. Benar saja, begitu umpan dilempar sambaran langsung saya rasakan, alhasil kerapuh mini saya dapat sebagai penglaris atau pembuka kran pendapatan ikan. Kembali saya lemparkan umpan, sambar lagi oleh ikan kerapuh 3 jarian, mantap banget nih spot, walaupun ikan kecil tapi mancing seperti ini ga bakal jenuh.

Teman saya yang sudah berpengalaman dalam dunia pancing, langsung mencari ikan gede, dia menggunakan umpan palsu dengan sistem popper. Lempar tarik, lempar lagi tarik dan seterusnya hingga berjuta-juta lemparan dan akhirnya teman saya strike guys, ikan barracuda atau alu-alu ukuran sedang berhasil di amankan meskipun susah payah untuk menariknya ke tepi. Tapi inilah sensasi yang dicari oleh para angler. Saya masih sibuk dengan ikan kecil yang tanpa disangka korang semakin penuh dengan ikan karang.

Saking asyiknya mancing kami lupa jika cuaca sangat terik, muka kami pun terlihat memerah. Yah gak apalah gosong, asal sensasi strikenya puas. Tak lama kemudian teman saya strike lagi ikan kakap merah dengan berat 1 kg.  Wuih ajip juga nih tempat, ikannnya masih galak, tempatnya masih original. Saya tertarik ganti joran  dengan joran spinning berharap ikan besar menyambar dan saya bisa merasakan strike yang luar biasa. Dengan udang hidup saya lemparkan jauh ketengah, 5 menit menunggu saya mendapatkan sambaran ikan besar, wuiiiiiihhhh mantap pokoknya, saya tarik ulur perlahan mengikuti perlawanan ikan, dan akhirnya ikan berhasil diamankan, ternyata ikan kerapuh dengan berat 0,6 kg. 

Matahari semakin naik menandakan waktu sudah siang sekitar pukul 11:00. Kami istirahat menuju tepi pantai, membuka perbekalan yang ada, sambil ngopi ngrokok. Bisalah tidur siang dulu, yang penting jangan tidur semua, ada yang melek walau hanya satu orang, karena disini banyak biawak raksasa yang berkeliaran. Jadi harus hati-hati banget, terutama jika menaruh makanan di tepi, usahakan di dalam tas, jangan digeletakkan begitu aja. Apalagi membawa makanan yang baunya disukai biawak, pasti pada ngumpul deh.

Ikan Karang Pulau Rambut

2 jam kami istirahat, pukul 1 siang lewat dikit kami menunaikan ibadah sholat dzuhur bergantian. Selanjutnya kami mancing lagi dan lagi. Strike demi strike ikan ukuran 4 jarian terus terjadi.  Sesekali ombak gede datang membuat kami kualahan dihantamnya. Ikan masih galak, bahkan setelah jam 2 siang ikan tambah galak, tarikannya luar biasa.Saya mencoba teknik baru, yaitu mancing cendro, caranya kita bikin rakitan/ settinga dengan kail 4 atau 3 atau sesuka kalian. Ujungnya bukan timah, melainkan pelampung, di kailnya ditambahkan neklin 2 cm lah. Lalu lempar jauh dan tarik perlahan, umpan (udang kupas) yang berada di permukaan air akan mengundng ikan cendro, dan ikanpun menyambar, kena deh.. Mantap banget tarikan ikan cendro.. Selain itu, perlu diperhatikan juga, banyak bulu babi dipinggiran pulau ini. Usahakan menggunakan sepatu safety dan sering- sering melihat ke kaki. Karna kalau sampai tersengat bulu babi, sakitnya luar biasa.

Tak terasa pukul 4 sore, prahu sudah menjemput kami, mau ga mau kami harus balik ke pulau untung jawa agar ga ketinggalan prahu menuju tanjung pasir. Kami pun berkemas dan menaiki prahu menuju Pulau Untung Jawa. Muka kami merah, bahkan sampai belang gosong akibat berjemur seharian. Hhaha haha tak apalah, yang penting happy, strike terus dan puas. Kami langsung naik prahu menuju Pulau Untung Jawa.

Sesampainya di Pulau Untung Jawa. Kami langsung mandi ganti pakaian dan makan sore. Setelah makan kami mengemas ikan, mengemas pakaian kotor, dan kami berjalan menuju dermaga utama untuk pulang ke Tanjung Pasir. Tak lama berada di dermaga prahu pun sudah penuh dan kami kembali ke Tanjung Pasir dan kemudan pulang kerumah masing-masing.

Demikian cerita mancing ke Pulau Rambut. Semoga anda tertarik untuk mancing di Pulau Rambut. Salam joran melengkung.