Puncak Sikunir |
Dalam perjalanan ini Saya di temani 6 orang teman saya mengendarai motor dari Purworejo Jawa Tengah. Pukul 13:30 Wib kami memulai perjalanan dari Pusat Kota Purworejo dengan di hiasai gerimis ringan. Kami ber-iringan melintasi Jalan Raya Magelang kemudian membelok menuju Jalan Raya Purworejo-Wonosobo. Hujan semakin besar, terpaksa kami berhenti untuk memakai jas hujan. Kami berjalan lagi dan menikmati tanjakan, kelokan, turunan tajam, serta jalanan yang agak licin. Kami berkendara dikisaran kecepatan 40-70 km/jam. Kami harus berkonsentrasi penuh karena hujan lebat disertai kabut yang sedikit menghalangi jarak pandang kami. Atas tebing dan bawah jurang dengan tikungan tajam, tanjakan terjal, turunan sedang adalah gambaran Jalan Raya Purworejo-Wonosobo. Bagi kami ini adalah keindahan yang kami harapkan untuk memacu adrenalin kami.
Spot foto yang cantik di Puncak Sikunir |
Akhirnya setelah melalui jalanan yang sedikit rusak dan menajak kami sampai di Desa Sembungan. Dan 10 menit dari gapura adalah base camp sikunir. Kami segera memarkir kendaraan di tempat parkir yang tersedia selanjutnya mendaftar simaksi di base camp dengan biaya sebesar Rp. 10.000,- kemudian kami sholat maghrib. Setelah sholat maghrib kami membaca peraturan pendakian, dan ternyata di Bukit Sikunir ini tidak boleh nge camp di puncak, kami boleh mendirikan tenda di dekat base camp dan lokasi camp memutari sebuah danau yang dikenal dengan Danau Cebong. Kemudian untuk pendakian diperbolehkan mulai pukul 03:00 wib. Saya sempat bertanya-tanya mengapa gak boleh nge-camp di puncak yah, padahal kan ini bukit pendek bukan gunung tinggi dengan cuaca yang sangat ekstreem di puncaknya. Setelah kami membaca peraturan lebih detail ternyata alasan utamanya tentunya keamanan dan keselamatan pendaki. Selanjutnya panjang trek cuman 800 meter sehingga tidak perlu menginap di puncak untuk menikmati sunrise. Cukup bangun pagi sekitar pukul 05:00 langsung deh jalan ke atas.
Panjang Trek Pendakian Sekitar 800 meter |
Sambil menunggu pagi hari, kami bercanda , bermain kartu, ada juga yang chatting dengan teman dekatnya, ada juga yang kedinginan. Sungguh keceriaan yang tidak bisa dibayar. Keindahan kebersamaan ini sulit di dapatkan jika kita tinggal di kota besar. Dimana kebahagiaan serta kebersamaan anak kota itu bisa di nikmati ketika ada uang. Namun bagi kita anak desa, kebersamaan tercipta begitu saja tanpa melihat uang, istilahnya makan gak makan yang penting ngumpul.
Kapan lagi bisa foto seperti ini ? |
Kami berdoa bersama sebelum mendaki, dan pendakian kami lakukan bersama-sama dengan teman-teman lain yang cukup ramai. Kami berjalan bersama dengan canda dan tawa. Butuh waktu 30 menit untuk sampai Puncak Sikunir dengan panjang lintasan 800 meter.
Sampailah kami di Puncak Sikunir yang telah di padati oleh pendaki-pendaki. Kami berusaha mencari celah yang lebih tinggi agar bisa menikmati Golden Sunrise Sikunir. Akhirnya kami menemukan tempat strategis untuk menunggu matahari terbit dengan kamera-kamera hebat kami.
Ini bisa digunakan untuk foto pre wedding |
Selanjutnya setelah foto-foto selesai, kami turun ketempat berdirinya tenda dan membongkar tenda dan selanjutnya berkemas-kemas. Setelah selesai, kami berjalan kearah kota Wonosobo dan kemudian makan siang di pinggir jalan di sekitar Jalan Raya Dieng. Selanjutnya kami menuju Kebun The Tambi, kami mampir sejenak untuk berfoto-foto. Setelah semua selesai kami memutuskan untuk pulang. Dan sebelum pulang tentunya kami mampir di toko oleh-oleh. Kami belanja oleh-oleh dan selanjutnya kami pulang menuju Purworejo.
Demikian cerita saya tentang perjalanan ke Gunung Sikunir Wonosobo, semoga cerita singkat ini membantu teman-teman semua. Bagikan artikel ini jika bisa bermanfaat buat orang terdekat anda. Kritik dan saran saya tunggu untuk kemajuan blog ini. Thanks
1 comment:
Di basecamp apakah ada tempat menginap atau homestay untuk tidur sejenak? Soalnya saya tidak membawa tenda :D
Post a Comment