15 Wisata Populer di Magelang

Kabupaten Magelang adalah sebuah Kabupaten di provinsi Jawa Tengah. Ibu kota Kabupaten ini adalah Kota Mungkid. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Semarang di utara, Kabupaten Semarang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten di timur, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Purworejo di selatan, Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Temanggung di barat, serta Kota Magelang yang berada di tengah-tengahnya.

Magelang memiliki beberapa tempat wisata yang populer, tempat wisata ini populer karena keindahannya, kebersihan tempatnya, keasliannya, dan berbagai faktor lainnya.
Berikut 15 Wisata Populer di Magelang :

1. Candi Borobudur

Borobudur merupakan candi terbesar di Indonesia. Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, selain menjadi obyek wisata yang ramai dikunjungi, juga menjadi pusat ibadat bagi penganut Buddha di Indonesia khususnya pada setiap perayaan Waisak. Hal ini sesuai dengan arti namanya yaitu "biara di perbukitan". Saat ini Borobudur ditetapkan sebagai salah satu Warisan Dunia UNESCO.


Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah, sekitar 40 km dari Yogyakarta. Candi Borobudur memiliki 10 tingkat yang terdiri dari 6 tingkat berbentuk bujur sangkar, 3 tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Di setiap tingkat terdapat beberapa stupa. Seluruhnya terdapat 72 stupa selain stupa utama. Di setiap stupa terdapat patung Buddha. Sepuluh tingkat menggambarkan filsafat Buddha yaitu sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha di nirwana. Kesempurnaan ini dilambangkan oleh stupa utama di tingkat paling atas. Struktur Borobudur bila dilihat dari atas membentuk struktur mandala yang menggambarkan kosmologi Buddha dan cara berpikir manusia.

Di keempat sisi candi terdapat pintu gerbang dan tangga ke tingkat di atasnya seperti sebuah piramida. Hal ini menggambarkan filosofi Buddha yaitu semua kehidupan berasal dari bebatuan. Batu kemudian menjadi pasir, lalu menjadi tumbuhan, lalu menjadi serangga, kemudian menjadi binatang liar, lalu binatang peliharaan, dan terakhir menjadi manusia. Proses ini disebut sebagai reinkarnasi. Proses terakhir adalah menjadi jiwa dan akhirnya masuk ke nirwana. Setiap tahapan pencerahan pada proses kehidupan ini berdasarkan filosofi Buddha digambarkan pada relief dan patung pada seluruh Candi Borobudur.

Bangunan raksasa ini hanya berupa tumpukan balok batu raksasa yang memiliki ketinggian total 42 meter. Setiap batu disambung tanpa menggunakan semen atau perekat. Batu-batu ini hanya disambung berdasarkan pola dan ditumpuk. Bagian dasar Candi Borobudur berukuran sekitar 118 m pada setiap sisi. Batu-batu yang digunakan kira-kira sebanyak 55.000 meter kubik. Semua batu tersebut diambil dari sungai di sekitar Candi Borobudur. Batu-batu ini dipotong lalu diangkut dan disambung dengan pola seperti permainan lego. Semuanya tanpa menggunakan perekat atau semen.

Sedangkan relief mulai dibuat setelah batu-batuan tersebut selesai ditumpuk dan disambung. Relief terdapat pada dinding candi. Candi Borobudur memiliki 2670 relief yang berbeda. Relief ini dibaca searah putaran jarum jam. Relief ini menggambarkan suatu cerita yang cara membacanya dimulai dan diakhiri pada pintu gerbang di sebelah timur. Hal ini menunjukkan bahwa pintu gerbang utama Candi Borobudur menghadap timur seperti umumnya candi Buddha lainnya.

Saat ini, Borobudur telah menjadi obyek wisata yang menarik banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Selain itu, Candi Borobudur telah menjadi tempat suci bagi penganut Buddha di Indonesia dan menjadi pusat perayaan tahunan paling penting penganut Buddha yaitu Waisak.
Borobudur menjadi salah satu bukti kehebatan dan kecerdasan manusia yang pernah dibuat di Indonesia. Borobudur menjadi obyek wisata dan budaya utama di Indonesia selain Bali dan Jakarta. Setelah mengunjungi Borobudur, Anda bisa juga mengunjungi desa di sekitarnya seperti Karanganyar yang memiliki beberapa obyek wisata menarik.

2. Gereja Ayam

Gereja Ayam terletak di kawasan Karangrejo, Magelang, Jawa Tengah, dan berjarak sekitar 2km dari Candi Borobudur. Seperti namanya, bangunan gereja ini berbentuk ayam. Bangunan ini dibuat sedemikian rupa hingga sangat menyerupai ayam. Bagian atas bangunan terdapat mahkota seperti yang dimiliki ayam jago, ada juga paruh ayam di bawah setelah mahkota, disamping kiri kanan bangunan juga terdapat ukiran berbentuk sayap, dan di belakang bangunan terdapat ekor seperti yang dimiliki ayam pada umumnya.

Mengapa dinamakan gereja ayam yang sekarang dijadikan tempat wisata?

Bangunan yang dibangun sekitar tahun 1981 ini dulunya dibangun dengan tujuan dijadikan gereja oleh pemiliknya. Namun, setelah lima tahun ditempati dan digunakan sebagai gereja, tempat ini ditinggalkan pemiliknya atau tidak beroperasi lagi sebagai gereja.

Setelah lama ditinggalkan bangunan ini menjadi kosong dan tidak terawat. Seiring berjalannya waktu, warga sekitar awalnya sering mengunjungi tempat tersebut untuk sekedar menikmati suasana disekitar gereja. Tidak di pungkiri pemandangan di sekitar gereja memang masih asri, karena sekitar gereja ditanami pohon, dan dari kejauhan terlihat bukit-bukit dan bahkan gunung merapi juga terlihat dari sekitaran gereja tersebut.

Akhirnya dengan banyaknya pengunjung yang sering mendatangi gereja tersebut, pemilik gereja menjadikan gedung tersebut menjadi tempat wisata. Selain bangunannya yang unik, pepohonan dan bukit yang terlihat indah di sekitar bangunan, warga atau wisatawan yang datang juga dapat menikmati indah kota Magelang dari atas gedung tersebut, atau tepatnya di paruh gereja ayam itu. Ketika cuaca cerah dan sedang tidak berkabut, bisa terlihatjelas candi borobudur dari atas gedung.

Jalanan menuju ke gereja ayam memang masih dirasa agak sulit jika di lalui dengan kendaraan motor atau mobil, karena setelah melewati rumah-rumah warga, wisatawan akan menemukan jalan setapak yang sedikit terjal. Setelah sekitar 200 meter melewati jalan setapak yang dikelilingi pepohonan, wisatawan akan dapat melihat gedung gereja ayam dari jarak sekitar 50 meter.

Bangunan yang sekarang sedang di renovasi oleh pemiliknya tetap dibuka untuk wisatawan, dan biaya untuk masuk kedalam gedung adalah Rp 2500,00. Karena pengunjung dirasa sulit untuk menuju gereja ayam dengan kendaraan pribadi, wisatawan bisa memarkir di tempat warga yang sudah disediakan.

Gereja ayam memiliki dua lantai utama, lantai pertama dulunya berfungsi sebagai gedung pertemuan, lantai yang kedua terletak di bawah tanah, di lantai bawah tanah ini terdapat ruangan-ruangan seperti kamar yang dulunya digunakan untuk tempat tinggal pemilik.

Biasanya gereja ayam ini banyak dikunjungi wisatawan ketika akhir pekan, apalagi Pada saat matahari terbit ataupun tenggelam. Memang akses menuju gereja ayam masih dirasa agak sulit, karena belum adanya papan arah menuju gereja ayam. Namun jangan khawatir, kamu bisa menanyakan letak gereja ayam ini pada warga sekitar. Jika kamu tertarik untuk menikmati wisata yang berbeda, kamu bisa langsung mengunjungi gereja ayam .

3. Pinusan Kragilan

Magelang seolah tak berhenti menebar pesona, kali ini ada tempat wisata yang sedang menjadi tren baru di Magelang, wisata hutan pinus. Saya pertama kali ngeh ada tempat wisata ini dari foto-foto Instagram Simon Onggo, setelah bertanya akhirnya saya segera meluncur ke hutan pinus yang rupanya dinamai Wisata Top Selfie Pinusan Kragilan.

Lokasinya berada di Kaponan, Pakis, yang merupakan kecmatan paling ujung di Magelang dan berada di lereng Merbabu. Tentunya hawa dingin langsung menyergap begitu saya sampai di lokasi Top Selfie Pinusan Kragilan. Wisata ini masih baru, sebulanan ini baru jadi tren karena banyak yang posting di facebook dan instagram, hutan pinus yang menjadi perbincangan lokal di Magelang.

Pengunjung terus mengalir ketika saya datang, pasti mereka sama penasarannya dengan saya, penasaran dengan hutan pinus ini. Tiket masuk hanya Rp 2.000 untuk motor dan Rp 5.000 untuk mobil, tidak ada pungutan lain selain tiket itu tadi.

Hutan pinus ini terletak di lereng bukit, tidak tampak dari pinggir jalan raya. Pengunjung harus mengikuti jalanan beton sempit menuju hutan pinus. Lantas setelah merayapi bukit, kita akan tiba di lereng yang terlindungi bukit dan di sinilah lokasi Top Selfie Pinusan Kragilan berada. Sejauh mata memandang memang hanya ada pinus, hutan ini tersembunyi sampai lokasi wisata ini kemudian dipopulerkan.

Dinamai Top Selfie karena memang banyak yang berfoto selfie di tempat ini. Turunan curam menuju tempat parkir memang menjadi spot selfie paling populer, mulai selfie dengan tongsis dan hape sekadarnya sampai selfie serius dengan kamera DSLR, orang-orang datang dan ber-selfie dengan rupa-rupa gaya mereka.

Hutan Pinus ini memang indah, teduh saat siang, tenang semilir angin, cocok untuk yang ingin bersantai dari penat. Bagi penghobi foto, bisa mengeskplorasi hutan pinus ini yang belum semua terjelajahi, dijamin akan menemukan titik foto bagus di tempat ini.

Ada beberapa bagian hutan pinus yang dibangun seperti tempat parkir motor dan mobil, beberapa warung dan juga dek yang dipasang di pohon pinus. Untuk mengeksplorasi tempat ini sudah ada jalan setapak menuju bagian dalam hutan pinus. Sekilas hutan ini tampak kecil, tapi setelah dijelajahi rupanya luas juga dan melelahkan.

Jika ingin bertualang bisa menuruni lereng hutan pinus dan menuju Sungai Selo Tumpang. Ketika saya turun ke sungai rupanya debit airnya sedang kering karena musim kemarau. Pemandangan ketika menuruni lereng sangat magis, pinusnya merunduk teduh, menyapa hangat pengunjung yang datang.

4. Taman Kyai Langgeng

Tempat wisata taman kyai langgeng adalah tempat wisata yang terletak di jalan cempaka no.6 kota magelang provinsi jawa tengah.Kenapa dinamakan kyai langgeng?Ternyata usut punya usut kyai langgeng adalah nama yang diambil dari seorang pejuang di bawah pimpinan pangeran diponegoro dan almarhum di makamkan di kawasan taman wisata ini.Dan bahkan makam tersebut masih ada terawat sampai sekarang.

Taman kyai langgeng ini mempunyai luas kurang lebih 27,5 hektare dan diresmikan oleh gubernur KDH Tk.I jawa tengah yang pada saat itu dijabat oleh bapak H.Muhammad ismail.Tempat wisata taman kyai langgeng ini letaknya sangatlah strategis karena selain berada di dekat pusat kota magelang,tempat wisata ini juga hanya sekitar 15menit dari candi borobudur dan kurang lebih 1 jam dari kota Yogyakarta.

Pada jaman dahulu tempat wisata ini terkenal dengan istilah taman bunga karena terdapat banyak sekali bunga yang indah ditaman ini namun seiring perkembangannya di tambahlah koleksi koleksinya seperti fauna dan juga wahana wahana permainan yang menunjang taman ini dijadikan tempat wisata.Wahana wahana tersebut antara lain kolam renang untuk anak dan dewasa,rumah joglo,rumah apung,arena bermain,sungai arung jeram,jet coaster,kereta mini,komidi putar,flying fox,bianglala,becak mini dan masih banyak lagi yang lainnya.

Selain berwisata di tempat ini penelusur juga dapat melakukan penelitian karena terdapat tanaman langka di tempat ini antara lain Dewa daru(Eugenia Sp),Nagasari(Mesua Ferrea),Matoa(Pometia Pinata Ireigfost) dan masih banyak lagi yang lainnya.Temapt wisata taman kyai langgeng buka setiap hari mulai jam 7.00 pagi sampai jam 5.00 sore.Harga tiket masuk taman kyai langgeng yaitu Senin-Jumat : Rp 15.000/orang sedangkan sabtu,minggu,&libur nasional : Rp 20.000/orang.Harga tiket tersebut belum termasuk fasilitas menikmati wahana yang ada jadi para penelusur harus membeli tiket lagi jika akan menggunakan wahana yang akan digunakan dan tiap wahana harganya berbeda beda antara satu dengan yang lainnya.Oh ya tapi penelusur nggak usah khawatir karena per tanggal 1juli 2014 di berlakukan tiket terusan.Tiket tersebut dapat digunakan untuk menikmati wahana becak air,becak mini,bianglala,mobil keliling,kereta air,kereta mini,kumidi layang,kumidi putar,dan sepur mini.Tempat wisata taman kyai langgeng ini sangat cocok sekali dijadikan tempat wisata favorit keluarga.

5. Bukit Tidar

Gunung Tidar merupakan salah satu tempat wisata yang ada kota Magelang. Gunung ini unik karna lokasinya berada di tengah-tengah kota. Walaupun tidak terlalu tinggi, namun gunung ini cukup asik untuk didaki. Atau lebih tepatnya, pemanasan sebelum mendaki.

Gunung Tidar ini sering dijadikan tujuan wisata religi umat muslim yang tinggal di beberapa daerah di Jawa Tengah. Karna, di sekitar gunung ini terdapat beberapa makam beberapa kyai yang cukup berpengaruh di jamannya. Seringnya, orang-orang yang datang berziarah ke Gunung Tidar dalam sebuah rombongan yang jumlahnya cukup banyak.


Gunung Tidar memiliki tinggi sekitar 503 meter mdpl. Walau tidak tinggi, namun suasana di gunung ini terasa sangat alami banget. Area gunung banyak ditumbuhi pohon-pohon pinus serta pohon salak. Ada juga beberapa pohon beringin besar yang usianya pastilah sudah sangat tua. To be honest, gunung ini agak sedikit mistis. Pohon-pohon besar yang banyak terdapat di gunung serta keberadaan beberapa makam mungkin adalah penyebabnya. Sudah begitu, gunung ini memang punya sejarah yang cukup cukup ngeri.

Nama “Tidar” sendiri merupakan singkatan dari Mati dan Modar. “Modar” merupakan bahasa jawa kasar yang artinya meninggal. Pada jaman dulu, konon barang siapa yang datang ke gunung ini pasti akan tinggal nama. Keangkeran gunung ini pada jaman dulu dikarenakan ada jin yang konon menunggu gunung ini. Ia selalu memerintahkan anak buahnya untuk memangsa siapa saja yang datang ke gunung ini.

Namun, ada seorang tokoh bernama Syaikh Subakir yang berhasil mengalahkan jin tersebut dan membuat gunung tidar tidak lagi mematikan. Sejak saat itu gunung ini mulai banyak dikunjungi oleh orang-orang. Makam Syaikh Subakir sendiri terdapat di kompleks Gunung Tidar.

Di Gunung Tidar ini memang terdapat beberapa makam. Makam-makam di gunung ini ditandai dengan sebuah bangunan yang sangat mencolok. Beberapa hanya dipagari oleh pagar besi. Bahkan, ada sebuah makam di puncak gunung tidar yang bangunannya terlihat megah berbentuk kerucut. Mirip dengan monumen Monjali di Jogja.

Di puncak Gunung Tidar terdapat sebuah area lapang yang sering dijadikan tempat latihan oleh Akademi Militer. Jadi, jangan kaget jika kamu datang ke gunung ini lalu ada beberapa anggora militer yang melakukan latihan di tempat tersebut. Di sekeliling area lapang ini telah dibangun kursi-kursi untuk duduk-duduk santai dibawah rerimbunan pohon yang terasa sangat menyejukkan. Maju sedikit dari tanah lapang ini kamu akan menemukan sebuah monumen mirip Tugu Pahlawan di Surabaya

Bangunan monumen tersebut dipercaya sebagai pakunya tanah Jawa. Konon, jika tidak dipaku, seluruh pulau jawa akan hanyut terbaya air laut. Dan kebetulan, posisi dari monumen ini memang berada di tengah-tengah Pulau Jawa

Pintu masuk pendakian ke Gunung Tidar ini berada di belakang terminal angkutan kota Magelang. Tidak jauh dari Pasar Burung Sasana Kukila. Di sepanjang jalur menuju puncak Gunung Tidar telah dibangun jalanan setapak yang dilengkapi dengan anak tangga serta pagar pembatas untuk memudahkan para pengunjung. Sebelum masuk ke area gunung, kita diwajibkan untuk mampir ke pos juru kunci makam yang lokasinya berada persis di depan pintu masuk.

6. Ketep Pass

Obyek Wisata Ketep Pass kabupaten Magelang merupakan Obyek Wisata Alam Kegunungapian khususnya Gunung Merapi.Obyek Wisata Ketep Pass terletak pada ketingggian 1200 m dpl.Luas area sekitar 8000 m persegi,berjarak 17 km dari Blabak Magelang kearah timur,30 km dari Kota Magelang dan 35 km dari Boyolalai.Dari kota Salatiga yang berjarak sekitar 32 km,dapat melalaui Kopeng dan Desa Kaponan dan 30 km dari Candi Borobudur.Lokasi Obyek mudah dijangkau baik dengan Bus Besar,Mini bus,Sedan atau sejenisnya maupun sepeda motor.

Atas prakarsa Gubernur Jawa Tengah H.Mardiyanto,dipilih tanah berbukit ini untuk dikembangkan sebagai tempat tujuan wisata baru di jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) dengan ciri khas wisata kegunungapian.Obyek Wisata Ketep Pass diresmikan oleh Presiden RI Megawati Sukarno Putri pada 17 Oktober 2002.



Gardu Pandang
Berupa 2 buah gazebo masing-masing dengan ukuran empat persegi panjang dan bangunan segi delapan dengan panjang panjang sisi lima meter.Tempat untuk melihat keindahan alam Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.Serta hamparan lahan pertanian di kedua kaki Gunung tersebut.Sambil menikmati makanan dan minuman yang disediakan oleh pedagang disekitar Obyek.

Ketep Vulkano Theatre
Sebuah gedung tempat pemutaran film dokumenter tentang aktivitas Gunung Merapi dengan kapasitas tempat duduk 78 kursi.Film ilmiah yang menceritakan tentang terjadinya,jalur-jalur pendakian,penelitian dipuncak Garuda serta letusan dahsyat Gunung Merapi,

Ketep Vulkano Centre
Sebuah gedung yang disebut museum dangan luas kurang lebih 550 m persegi.Sebuah museum vulcanologi yang didalamnya berdiri miniatur Gunung Merapi,Komputer interaktif yang berisi tentang dokomen kegunungapian,beberapa contoh batu-batuan bukti letusan dari tahun ke tahun.Poster puncak Garuda yang berukuran 3x3m,poster peringatan dini lahar Gunung Merapi

Parkir
Areal parkir yang luas dan cukup memedai untuk menampung Bus besar.

Pelataran Panca Arga
Panca Arga mempunyai arti Lima Gunung,pada lokasi ini merupakan puncak tertinggi di Obyek Wisata Ketep Pass.Dari puncak tertinggi ini pengunjung dapat melihat Lima Gunung yaitu Gunung Merapi,Gunung Merbabu,Gunung Sindoro,Gunung Sumbing dan Gunung Slamet.
Selain kelima Gunung tersebut pengunjung masih dapat melihat dan menikmati Gunung-Gunung kecil dan Bukit-bukit yang sangat indah antara lain,Gunung Tidar,Gunung Andong,Gunung Pring,Bukit Menoreh,Bukit Telo Moyo dll.

Restaurant
Disini pengunjung dapat menikmati menu yang disajikan diRestaurant Ketep Pass sesuai selera.Bangunan di atas ketep vulcano teatre yang berdinding kaca ini,sangat cocok untuk pengunjung sambil menyantap hidangan yang tersedia juga menikmati indahnya panorama di kaki Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.

Teropong
Sebanyak dua buah yang berada di puncak Panca Arga dan Gardu Pandang.Dengan alat ini pengunjung dapat melihat dengan jelas keindahan panorama Gunung Merapi,Gunung Merbabu dan gunung-gunung yang lain.

Mushola
Luas bangunan mushola kurang lebih 10 m persegi dengan bentuk bangunan yang artistik,lengkap dengan tempat wudlu dan toilet.

7. Curug Silawe

Curug Silawe yang terletak di Kabupaten Magelang ini kalah tenar dibandingkan dengan air terjun Kedung Kayang dan obyek wisata Ketep Pass yang letaknya berdekatan. Air terjun yang terletak di sebelah barat daya Kabupaten Magelang ini sedikit tersembunyi dan sulitnya akses jalan menuju lokasi. Karena banyak yang belum mengenalnya, kawasan wisata Curug Silawe masih terlihat indah dan alami.

Curug Silawe terletak di Dusun Kopeng Kulon, Desa Sutopati, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang. Berada di lereng Gunung Sumbing sebelah selatan dengan ketinggian lokasi sekitar 500 meter dari permukaan air laut.

Perjalanan menuju ke Curug Silawe melewati jalan utama menuju ke Taman Wisata Candi Borobudur dilanjutkan melewati jalan penghubung Salam-Purworejo. Pada sebuah persimpangan kami mengambil rute ke arah kecamatan Kajoran. Dari daerah Kajoran, kami menyusuri jalan kecil hingga berujung ke jalan berbatu. Perjalanan tidak berhenti sampai disitu karena kami harus memacu kendaraan melewati jalan berbatu yang menanjak hingga tiba pada gerbang masuk Curug Silawe.

Pemandangan alam selama menyusuri jalan kecil menuju ke Curug Silawe cukup indah. Terlihat hamparan persawahan luas hingga ujung berupa bukit-bukit yang dipenuhi oleh bermacam-macam jenis pohon. Diantara pepohonan yang terlihat dari kejauhan beberapa diantaranya memiliki warna daun yang berbeda dengan pohon-pohon yang lain. Pada salah satu ujung persawahan terdapat area pemukiman yang lokasinya berdekatan dengan Curug Silawe.

Curug Silawe memiliki ketinggian sekitar 50 meter dan didekatnya terdapat curug lain bernama Curug Sigong dengan ketinggian 40 meter. Asal-Usul nama Curug Silawe berasal dari keberadaan sarang laba-laba yang ditemukan saat pembukaan area air terjun pegunungan menjadi kawasan wisata.

8. Rafting Kali Progo

Wisata alam selanjutnya di magelang yaitu Rafting di Sungai Ello. wisata ini kusus bagi anda yang suka denga alam dan tantangan. Sungai ello ini mempunyai kesulitan arum jeram Grade II dan III. Dengan tingkat kesulitan yang lumayan, anda akan di uji adrenalin selama perjalan 9 KM menyusuri sungai ello.



9. Puthuk Setumbu

Bukit Punthuk Setumbu merupakan salah satu spot terbaik untuk menyaksikan sunrise dengan latar Gunung Merapi Merbabu. Dari tempat ini wisatawan juga bisa melihat megahnya Candi Borobudur di pagi hari yang terkurung lautan kabut.

Eksotisme pemandangan mentari yang terbit di pagi hari selalu menjadi magnet yang memukau bagi para wisatawan. Karena itu tak heran jika tempat-tempat wisata yang menyajikan pemandangan sunrise selalu ramai dikunjungi wisatawan. Sebut saja Gunung Bromo di Jawa Timur, Bukit Sikunir di Dieng Jawa Tengah, dan Bukit Punthuk Setumbu di Magelang.

Dari ketiga tempat tersebut, Bukit Punthuk Setumbu memiliki pemandangan pagi yang berbeda. Selain bisa menyaksikan mentari yang menyembul perlahan dari Gunung Merapi atau Merbabu, wisatawan juga bisa menyaksikan kemegahan Candi Borobudur dari ketinggian. Tentu saja ini menjadi keuntungan tersendiri. Tak heran jika akhirnya Punthuk Setumbu menjadi lokasi favorit menyaksikan sunrise bagi wisatawan asing dan juga spot favorit para fotografer.

Punthuk Setumbu merupakan sebuah bukit setinggi kurang lebih 400 meter dpl yang terletak di gugusan Pegunungan Menoreh. Dulunya tempat ini merupakan ladang penduduk. Namun setelah seorang fotografer mengabadikan gambar sunrise borobudur nan epik dari tempat ini, orang-orang pun berdatangan untuk mengunjungi tempat ini guna menyaksikan sunrise.

Wisatawan yang ingin menyaksikan keindahan Borobudur di kala fajar disarankan untuk tiba di tempat ini sebelum pukul 05.00 WIB. Dari parkiran yang ada di kaki bukit, wisatawan harus trekking sekitar 15 menit untuk mencapai puncak dengan rute berupa jalan makadam dan tanah. Bagi yang tidak kuat trekking hingga puncak, tak jauh dari tempat parkir terdapat gazebo di mana wisatawan sudah bisa menyaksikan Borobudur dari kejauhan.

Puncak Punthuk Setumbu berupa pelataran luas yang dikelilingi pagar pembatas. Di tempat ini terdapat rumah panggung, gazebo, dan kursi-kursi kayu yang bisa digunakan duduk menanti mentari terbit. Meskipun perjalanan treking di pagi hari sedikit melelahkan, namun hal tersebut akan terbayar lunas saat menyaksikan sapuan kabut borobudur yang perlahan terangkat naik dan mentari yang muncul dari balik gunung dengan malu-malu.

10. Gunung Andong

Gunung Andong adalah gunung dengan ketinggian 1.726 Mdpl. Meskipun tak termasuk tinggi, namun banyak memikat hati para pendaki. Terutama bagi para pendaki gunung pemula. Saat-saat hari libur maupun weekend selalu ramai. Gunung ini cukup bisa dibilang ideal sebagai latihan mendaki gunung. Untuk kelak dapat menaklukkan gunung-gunung yang lebih tinggi (3000 Mdpl ke atas) seperti gunung Slamet, Semeru, Rinjani hingga Kerinci.

Para pendaki pemula umumnya masih minim pengalaman. Tubuh juga belum terbiasa menghadapi lingkungan ketinggian gunung-gunung yang relatif tinggi. Demikian pula jarak tempuh yang lebih panjang dan lebih lama. Gunung-gunung yang tak terlalu tinggi seperti Gunung Prau, Gunung Ungaran dan Gunung Andong ini menjadi pilihan ideal untuk memulai.

Gunung Andong terletak di wilayah Magelang, wilayah Kabupaten di Jawa Tengah yang memang kaya pegunungan. Yaitu gunung Merbabu, Sumbing, Telomoyo, Merapi dan Sindoro. Dibalik gunung-gunung tinggi tersebut muncul sebuah gunung kecil yang mencuri hati para pecinta alam, itulah gunung Andong.

Gunung Andong sendiri terletak di Desa Sawit, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, lokasi Gunung Andong tepat berada di belakang Gunung Merbabu dan disamping Gunung Telomoyo, walaupun tidak terlalu tinggi tapi Gunung Andong menawarkan pemandangan yang cukup indah.

Dari puncaknya kita bisa melihat banyak gunung tinggi lainnya mulai dari Merbabu, Merapi, Telomoyo, Ungaran, Sumbing, Sindoro dan Prau, bahkan jika beruntung kita juga bisa mendapatkan lautan awan juga dimana hal tersebut hanya bisa ditemukan di gunung-gunung tinggi saja.

Dinamakan Andong karena bentuk dari gunung ini mirip dengan punuk sapi/andong, jadi masyarakat setempat menyebutnya Gunung Andong. Terlepas dari namanya yang unik, Gunung Andong kini menjadi primadona bagi pendaki disekitar Magelang seperti dari Solo dan Yogyakarta.

Untuk sampai di puncak kita tidak perlu menghabiskan berjam-jam, hanya sekitar 1-2 jam saja kita sudah bisa sampai di puncak. Ada 2 jalur pendakian yang bisa ditempuh, yaitu jalur desa Pandean dan  desa Sawit. Dari kedua jalur tersebut, jalur pendakian  desa Sawit lebih populer.

Jika kita mendaki melalui Desa Sawit maka kita bisa langsung sampai di Puncak Andong, yaitu puncak tertinggi, sedangkan bila kita mendaki melalui jalur Desa Pandean maka kita akan sampai di Puncak Alap-Alap terlebih dahulu sebelum sampai di puncak Andong.

11. Rumah Kamera

Rumah Kamera ini berdiri di dekat kawasan Candi Borobudur dan kabarnya, rumah ini dimiliki oleh pelukis, yakni Tanggol Angien Jatikusumo, beliau sengaja membangun rumah tersebut sebagai galeri seni sekaligus tempat mengajar melukis.

Bila Anda sudah melihat Candi Borobudur yang megah dan tampak mewah, maka lanjutkanlah perjalanan sekitar sepuluh menit saja ke arah utara untuk sampai ke Camera House, mungkin awalnya Anda akan merasa terkejut karena melihat ada sebuah rumah yang bentuknya sangat unik, tampak seperti kamera berukuran super besar yang jatuh ke atas lahan dan uniknya lagi kamera tersebut bisa dimasuki.

Camera House ini berada di Jalan Majaksingi, Kecamatan Borobudur dari Magelang, Jawa Tengah, bentuk Camera House ini seperti camera DSLR yang kerapkali digunakan oleh para fotographer menangkap foto yang unik. Anda tidak akan menghabiskan banyak uang di tempat wisata ini, karena tarif tiket masuk ke rumah kamera hanya Rp. 15000/orangnya.

Jika melihat kebesaran dan keindahan dari rumah kamera mungkin Anda akan menebak jika pembuatnya adalah seorang fotographer atau seseorang yang hobi mengambil foto melalui kamera DSLR, namun uniknya yang membuat rumah kamera ini adalah seorang pelukis yang dikenal sebagai Pak Tanggol yang mana berasal dari Semarang dan tinggal lama di Bali, Pak Tanggol merupakan seorang pelukis yang sudah menghabiskan usianya di bidang seni lukis, beliau juga sudah mendapatkan banyak penghargaan.

12. Candi Mendut

Candi Mendut terletak di Desa Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sekitar 38 km ke arah barat laut dari Yogyakarta. Lokasinya hanya sekitar 3 km dari Candi Borobudur, yang mana Candi Budha ini diperkirakan mempunyai kaitan erat dengan Candi Pawon dan Candi Borobudur. Ketiga candi tersebut terletak pada satu garis lurus arah utara-selatan.

Belum didapatkan kepastian mengenai kapan Candi Mendut dibangun, namun J.G. de Casparis menduga bahwa Candi Mendut dibangun oleh raja pertama dari wangsa Syailendra pada tahun 824 M. Dugaan tersebut didasarkan pada isi Prasasti Karangtengah (824 M), yang menyebutkan bahwa Raja Indra telah membuat bangunan suci bernama Wenuwana. Casparis mengartikan Wenuwana (hutan bambu) sebagai Candi Mendut. Diperkirakan usia candi Mendut lebih tua daripada usia Candi Borobudur.

Candi ini pertama kali ditemukan kembali pada tahun 1836. Seluruh bangunan candi Mendut diketemukan, kecuali bagian atapnya. Pada tahun 1897-1904, pemerintah Hindia Belanda melakukan uapaya pemugaran yang pertama dengan hasil yang cukup memuaskan walaupun masih jauh dari sempurna. Kaki dan tubuh candi telah berhasil direkonstruksi. Pada tahun 1908, Van Erp memimpin rekonstruksi dan pemugaran kembali Candi Mendut, yaitu dengan menyempurnakan bentuk atap, memasang kembali stupa-stupa dan memperbaiki sebagian puncak atap. Pemugaran sempat terhenti karena ketidaktersediaan dana, namun dilanjutkan kembali pada tahun 1925.

Candi Mendut memiliki denah dasar berbentuk segi empat. Tinggi bangunan seluruhnya 26,40 m. Tubuh candi Budha ini berdiri di atas batur setinggi sekitar 2 m. Di permukaan batur terdapat selasar yang cukup lebar dan dilengkapi dengan langkan. Dinding kaki candi dihiasi dengan 31 buah panel yang memuat berbagai relief cerita, pahatan bunga dan sulur-suluran yang indah.

Bagi anda yang penasaran untuk melihat candi ini, silahkan berkunjung ke Kota Magelang.

13. Gunung Merbabu


Gunung Merbabu adalah gunung tidur dengan keindahan yang luar biasa di puncaknya. Secara administratif gunung ini berada di wilayah Kabupaten Magelang di lereng sebelah barat dan Kabupaten Boyolali di lereng sebelah timur dan selatan, Kabupaten Semarang di lereng sebelah utara, Provinsi Jawa Tengah.

Gunung Merbabu merupakan gunung favorit untuk pendaki pemula, karena jalur pendakian gunung ini cukup bersahabat terhadap pendaki pemula, dan pemandangannya sangat menakjubkan. Dari puncak merbabu kita bisa melihat Kota Boyolali, Kota Salatiga, Kota Magelang, Gunung Lawu, Gunung Merapi, Gunung Andong, Gunung Telomoyo, Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, Gunung Prau, dan perbukitan lain. Kita akan di suguhkan pemandangan 2 sabana yang sangat indah, serta kabut yang membentuk awan yang akan membawa kita seakan berdiri di atas awan.


14. Air Terjun Kedung Kayangan

Wisata air terjun ini menjadi wisata favorit di Kota Magelang, karena keindahan yang di tawarkan air terjun ini begitu menawan dan natural. Air terjun dengan ketinggian 39 meter ini merupakan Aliran Sungai Pabelan yang berasal dari Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Wisata ini dekat dengan perbatasan Kota Magelang dengan Kota Boyolali.

Karena lokasi yang strategis, wisata ini selalu ramai oleh pengunjung, baik itu pengunjung dari daerah sekitar atau dari luar daerah, bahkan tak jarang anda akan menjumpai wisatawan mancanegara. Banyak turis yang sengaja datang ke Indonesia untuk menikmati alam Indonesia yang indah, cantik, sejuk, damai, dan sangat mengagumkan. Bahkan kunjungan turis luar negeri ke Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Hal ini di dorong dari beberapa faktor salah satunya yaitu telah ditemukannya tempat wisata baru yang telah di pamerkan ke penjuru dunia melalui bantuan media sosial. Karena bantuan internet, maka dengan cepat tempat-tempat wisata kita ter-ekpose dan menarik banyak wisatawan.

Sensasi yang akan anda rasakan yaitu ketika berdiri di depan air terjun tersebut dengan melihat ke arah air terjun, anda akan merasakan kesejukan  pecahan air terjun seperti embun yang menyentuh tubuh anda. Coba anda berdiri lebih dekat dan pejamkan mata anda, rasakan kesejukan pecahan air tersebut yang perlahan membasahi tubuh anda.

Buat anda yang berkunjung ke Kota Magelang jangan lupa untuk mampir ke Air Terjun Kedung Kayangan, dan jangan buang sampah sembarangan yah, tetap jaga kebersihan dan gak boleh merusak alam sekitar.

15. Candi Pawon

Candi Pawon terletak di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah. Candi yang mempunyai nama lain Candi Brajanalan ini lokasinya sekitar 2 km ke arah timur laut dari Candi Barabudhur dan 1 km ke arah tenggara dari Candi Mendut. Letak Candi Mendut, Candi Pawon dan Candi Barabudhur yang berada pada satu garis lurus mendasari dugaan bahwa ketiga candi Buddha tersebut mempunyai kaitan yang erat. Selain letaknya, kemiripan motif pahatan di ketiga candi tersebut juga mendasari adanya keterkaitan di antara ketiganya. Poerbatjaraka, bahkan berpendapat bahwa candi Pawon merupakan upa angga (bagian dari) Candi Barabudhur.

Menurut Casparis, Candi Pawon merupakan tempat penimpanan abu jenazah Raja Indra ( 782 - 812 M ), ayah Raja Samarrattungga dari Dinasti Syailendra. Nama "Pawon" sendiri, menurut sebagian orang, berasal dari kata pawuan yang berarti tempat menyimpan awu (abu). Dalam ruangan di tubuh Candi Pawon, diperkirakan semula terdapat Arca Bodhhisatwa, sebagai bentuk penghormatan kepada Raja Indra yang dianggap telah mencapai tataran Bodhisattva, maka dalam candi ditempatkan arca Bodhisatwva. Dalam Prasasti Karang Tengah disebutkan bahwa arca tersebut mengeluarkan wajra (sinar). Pernyataan tersebut menimbulkan dugaan bahwa arca Bodhisattwa tersebut dibuat dari perunggu.

Batur candi setinggi sekitar 1,5 m berdenah dasar persegi empat, namun tepinya dibuat berliku-liku membentuk 20 sudut. Dinding batur dihiasi pahatan dengan berbagai motif, seperti bunga dan sulur-suluran. Berbeda dengan candi Buddha pada umumnya, bentuk tubuh Candi Pawon ramping seperti candi Hindu.

Pintu masuk ke ruangan dalam tubuh candi terletak di sisi barat. Di atas ambang pintu terdapat hiasan Kalamakara tanpa rahang bawah.Tangga menuju selasar dilengkapi dengan pipi tangga dengan pahatan pada dinding luarnya. Hiasan kepala naga di pangkal pipi tangga sudah rusak. Ruangan dalam tubuh candi saat ini berada dalam keadaan kosong, namun pada lantai terlihat bekas yang menunjukkan bahwa tadinya terdapat arca di tempat tersebut.

Pada dinding bagian depan candi, di sebelah utara dan selatan pintu masuk, terdapat relung yang berisi pahatan yang menggambarkan Kuwera (Dewa Kekayaan) dalam posisi berdiri. Pahatan yang terdapat di selatan pintu sudah rusak sehingga tidak terlihat lagi wujud aslinya. Pahatan yang di utara pintu relatif masih utuh, hanya bagian kepala saja yang sudah hancur.

Pada dinding utara dan selatan candi terdapat relief yang sama, yaitu yang menggambarkan Kinara dan Kinari, sepasang burung berkepala manusia, berdiri mengapit pohon kalpataru yang tumbuh dalam sebuah jambangan. Di sekeliling pohon terletak beberapa pundi-pundi uang. Di langit tampak sepasang manusia yang sedang terbang. Di bagian atas dinding terdapat sepasang jendela kecil yang berfungsi sebagai ventilasi. Di antara kedua lubang ventilasi tersebut terdapat pahatan kumuda.

Atap candi berbentuk persegi bersusun dengan hiasan beberapa dagoba (kubah) kecil di masing-masing sisinya. Puncak atap dihiasi dengan sebuah dagoba yang lebih besar.

Berikut 15 Tempat Wisata Populer di Kabupaten Magelang. Masih banyak lagi tempat wisata yang tak kalah menarik dan menakjubkan. Silahkan datang ke Magelang dan buktikan keindahan alam Kabupaten/Kota Magelang dan jangan lupa, siapkan kamera dengan kualitas bagus (resolusi tinggi), karena sayang sekali jika momen spesial anda tidak di abadikan.